Di tengah masa sulitnya di Real Madrid, Endrick memilih berlibur ke Maroko bersama istrinya, Gabriely Miranda. Pemain berusia 19 tahun ini terlihat menikmati waktu santai dalam tenda tradisional dengan suasana romantis cahaya lilin. Liburan ini menjadi pelarian dari kenyataan pahit yang dihadapinya di klub. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik hari ini yang telah dirangkum oleh MADRID INFO.
Situasi Endrick di Madrid memang memprihatinkan. Musim ini ia belum sekalipun dimainkan oleh pelatih Xabi Alonso, bahkan tidak pernah masuk dalam skuad pertandingan. Padahal, Madrid memboyongnya dari Palmeiras dengan harga mencapai 71 juta euro, sebuah investasi besar untuk pemain muda.
Posisinya semakin terpojok dengan bangkitnya bintang akademi, Gonzalo Garcia, yang justru tampil gemilang dan meraih sepatu emas di Piala Dunia Antarklub. Kondisi ini membuat Endrick seperti “makan gaji buta” di tengah persaingan ketat di Liga Spanyol.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Rentetan Nasib Buruk dan Cedera
Masalah Endrick berawal dari cedera hamstring yang dialaminya pada 18 Mei 2025 saat Madrid menang 2-0 atas Sevilla. Cedera ini membuatnya absen panjang, termasuk saat timnya menjuarai Piala Dunia Antarklub. Setelah pulih, ia berusaha membuktikan diri dalam latihan pramusim di Amerika Serikat.
Namun nasib buruk kembali menghampiri. Di sesi latihan pertama, cedera lamanya kambuh dan memaksanya kembali ke ruang perawatan. Meski telah dinyatakan fit sejak awal September 2025, Alonso tetap tidak memberinya kesempatan untuk membuktikan kemampuan.
Pelatih Alonso hanya berkomentar singkat: “Persaingan di posisinya saat ini sangat ketat. Waktunya akan datang.” Pernyataan ini tidak cukup meyakinkan mengingat Endrick sudah memakai nomor punggung 9 yang legendaris, tapi hanya menjadi penghias bangku cadangan.
Baca Juga: Real Madrid dan Chelsea Berebut Murillo, Bek Muda yang Memesona
Ancaman Masa Depan yang Kelam
Minimnya waktu bermain mengancam karier internasional Endrick. Peluangnya untuk membela Brasil di Piala Dunia 2026 semakin menipis tanpa jam terbang yang cukup di level klub. Situasi ini memicu spekulasi bahwa ia bisa hengkang pada bursa transfer Januari 2026.
Beberapa klub besar Eropa dilaporkan tertarik, termasuk Juventus dan klub-klub dari Jerman, Spanyol, dan Italia. Legenda Madrid, Guti, bahkan menyarankan Endrick untuk mencari peluang lain jika hingga Desember 2025 tetap tidak mendapat kesempatan.
Saran Guti cukup beralasan: “Pemain muda butuh waktu bermain.” Statistik Endrick sebenarnya cukup menjanjikan—dalam 847 menit bermain, ia mencetak 7 gol atau rata-rata 0,74 gol per 90 menit. Potensi besar itu kini terancam sia-sia tanpa kepercayaan dari pelatih.
Pilihan Sulit di Persimpangan Jalan
Endrick kini berada di persimpangan jalan yang menentukan masa depannya. Di satu sisi, ia ingin membuktikan diri di klub sebesar Real Madrid, tapi di sisi lain, kariernya justru mandek tanpa kesempatan bermain. Keputusan untuk bertahan atau pindah menjadi dilema yang harus dihadapi.
Bursa transfer Januari 2026 menjadi momen krusial bagi perkembangan kariernya. Jika tetap tidak mendapat tempat di skuad utama, kepindahan mungkin menjadi pilihan terbaik. Namun, meninggalkan Madrid bukan keputusan mudah mengingat prestise dan gaji besar yang diterimanya.
Yang jelas, talenta sebesar Endrick tidak boleh terbuang percuma. Pemain dengan rata-rata hampir satu gol setiap dua pertandingan layak mendapat kesempatan lebih baik. Apakah itu di Madrid atau klub lain, yang penting ia bisa berkembang sesuai potensinya yang sangat menjanjikan. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita real madrid terupdate lainnya hanya dengan klik madridinfo.net.