Real Madrid menghadapi masalah serius jelang final Copa del Rey kontra Barcelona setelah David Alaba dan Eduardo Camavinga mengalami cedera otot dalam kemenangan 1-0 atas Getafe. Alaba merasakan ketidaknyamanan di babak pertama dan digantikan Camavinga, yang kemudian juga harus keluar lapangan di menit akhir, membuat Madrid bermain dengan 10 pemain. MADRID INFO, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Carlo Ancelotti mengakui peluang keduanya tampil di final sangat kecil. “Pemulihan untuk Sabtu nanti akan sulit,” ujar pelatih Italia itu dalam konferensi pers. Dengan Ferland Mendy yang juga belum pulih sepenuhnya, Fran García menjadi satu-satunya opsi di bek kiri. Krisis ini datang di momen krusial, di mana Madrid berusaha bangkit setelah tersingkir dari Liga Champions.
Ancelotti tetap berusaha tenang menghadapi situasi ini. “Ini final. Apa pun bisa terjadi,” katanya, menanggapi pertanyaan tentang status Barcelona sebagai favorit. Madrid harus memaksimalkan skuad yang tersisa untuk mengatasi ketiadaan dua pemain kunci tersebut.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Tantangan Taktis Ancelotti Tanpa Pemain Kunci
Absennya Alaba dan Camavinga memaksa Ancelotti melakukan penyesuaian taktis. Fran Garcia diprediksi akan mengisi pos bek kiri, sementara Toni Kroos atau Aurelien Tchouameni mungkin diturunkan untuk mengisi void di lini tengah. Madrid juga bisa beralih ke formasi 4-3-3 untuk mengakomodasi perubahan ini.
Arda Guler, pencetak gol kemenangan melawan Getafe, disebut Ancelotti punya masa depan cerah sebagai gelandang tengah. “Dia memiliki kualitas luar biasa, bukan hanya dalam mencetak gol tapi juga mengatur permainan,” ujarnya. Namun, di final nanti, Guler mungkin lebih dibutuhkan di posisi sayap mengingat kebutuhan Madrid akan kreativitas di lini depan.
Krisis pemain ini menguji kedalaman skuad Madrid. Ancelotti harus memastikan bahwa rotasi yang dilakukan tidak mengganggu keseimbangan tim, terutama dalam menghadapi Barcelona yang sedang dalam performa solid.
Baca Juga: Mbappe Disiuli Madridista! Apa yang Terjadi?
Momentum Madrid Usai Kemenangan di Getafe
Kemenangan tipis 1-0 atas Getafe membuat Madrid mempertahankan jarak empat poin dari Barcelona di puncak LaLiga. Gol Arda Guler di menit ke-21 menjadi penentu kemenangan, sekaligus menunjukkan bahwa Los Blancos tetap berbahaya meski tanpa beberapa pemain utama.
Namun, pertandingan sempat diwarnai insiden ketika Dani Ceballos menjadi target teriakan bernada kebencian dari suporter Getafe. Wasit sempat menghentikan pertandingan sebelum akhirnya dilanjutkan kembali. Insiden ini menambah tekanan psikologis bagi Madrid jelang laga final.
Ancelotti berharap kemenangan ini bisa menjadi modal mental untuk menghadapi Barcelona. “Kami tahu ini akan menjadi pertandingan sulit, tapi tim kami punya karakter untuk menghadapinya,” tegasnya.
Persiapan Menghadapi Barcelona di Final
Madrid akan menghadapi Barcelona dalam final Copa del Rey dengan beban cedera dan tekanan tinggi. Namun, Ancelotti percaya timnya mampu bangkit. “Final selalu spesial. Kami akan berjuang untuk trofi ini,” ujarnya.
Ketiadaan Camavinga dan Alaba memang merugikan, tapi Madrid masih memiliki pemain berkualitas seperti Luka Modric dan Federico Valverde yang bisa mengambil peran lebih besar. Pertandingan ini juga menjadi kesempatan bagi pemain seperti Fran García untuk membuktikan diri di level tertinggi.
Dengan semangat balas dendam setelah tersingkir dari Liga Champions, Madrid bertekad meraih trofi Copa del Rey sebagai penebus. Segala kesulitan yang dihadapi justru bisa menjadi motivasi tambahan untuk meraih kemenangan di Stadion La Cartuja nanti. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita real madrid terbaru lainnya hanya dengan klik madridinfo.net.